Zuhud merupakan salah satu amalan hati dengan level tertinggi. Orang yang zuhud akan mendapatkan cinta dari Allah dan manusia. Sebagaimana yang ada dalam hadits Arbain ke 31, yang berbunyi:

Dari Abul Abbas Sa’ad bin Sahl As-Sa’idi radhiyallahu ‘anhu berkata, “Ada seseorang datang kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu berkata, “Wahai Rasulullah, tunjukkanlah kepadaku suatu amal yang apabila aku lakukan, Allah mencintaiku dan manusia juga mencintaiku.” Beliau menjawab, “Zuhudlah di dunia, maka Allah akan mencintaimu. Begitu pula, zuhudlah dari apa yang ada di tangan manusia, maka manusia akan mencintaimu.” (Hadits hasan, diriwayatkan oleh Ibnu Majah dan selainnya dengan sanad hasan)

Ada beberapa faedah yang bisa diambil dari hadits tersebut, di antaranya adalah:

1. Para Sahabat Rasulullah Sangat Tamak Terhadap Kebaikan

Hadits tersebut mengungkapkan bagaimana para sahabat nabi senantiasa berupaya mendapatkan pahala dan melaksanakan kebaikan. Karena itu, mereka selalu ingin tahu apa saja amalan yang dapat memberikan pahala dan cinta dari Allah. Dan untuk mengetahui hal tersebut, maka mereka menanyakannya langsung kepada Nabi Muhammad.

2. Zuhud Adalah Cara Meraih Cinta Allah

Sebagai hamba Allah, tentu saja balasan yang paling baik adalah mendapatkan cinta dari Sang Pencipta. Untuk mendapatkan cinta tersebut, seorang muslim bisa mengambil jalan zuhud terhadap dunia. Yaitu meninggalkan segala hal yang dapat melalaikan diri dari mengingat Allah.

Orang yang bersikap zuhud terhadap dunia tentu saja memahami bahwa dunia adalah sesuatu yang fana. Dari pemahaman tersebut, orang yang zuhud senantiasa menempatkan akhirat sebagai tujuan. Mereka selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik dalam beribadah kepada Allah. Karena itu, tidak heran jika Allah pun membalas ketaatan tersebut dengan cinta Allah.

3. Manusia Cenderung Tamak Terhadap Dunia, Namun Mencintai Orang yang Zuhud

Hadits tersebut juga mengatakan bahwa orang yang zuhud terhadap apa yang ada di tangan manusia, maka dia akan mendapatkan cinta manusia. Hal ini karena mayoritas manusia menyukai harta yang berlimpah dan berbagai hal duniawi lainnya. Manusia juga cenderung kikir dan enggan mengeluarkan hartanya untuk berderma.

Namun, manusia justru kagum kepada orang yang merasa cukup atas apa yang dimilikinya. Karena itu, ketika ada orang yang tidak menganggap harta sebagai ukuran kehormatan, maka orang tersebut justru akan dihormati dan dicintai oleh banyak manusia lainnya.

Dalam salah satu kaidah hadits juga disebutkan,

“Jika engkau semakin menjauh dari segala yang dimiliki manusia, engkau akan mendapatkan cinta mereka.”

4. Cinta dari Allah Adalah Balasan yang Terbaik

Sesuai dengan apa yang sudah disebut sebelumnya, zuhud akan membuat seorang hamba dicintai oleh Allah. Dan hal ini merupakan balasan terbaik yang dapat diterima oleh seorang hamba. Jika Allah mencintai hamba-Nya, maka semua usahanya akan dimudahkan oleh Allah.

Bukan hanya urusan akhirat saja, tapi juga urusan dunia. Dengan begitu, orang tersebut akan merasakan hidup yang mudah dan berkah. Di samping itu, jika Allah sudah mencintai seorang hamba, maka apa yang diharapkan oleh hamba tersebut pasti dikabulkan oleh Allah.

5. Hukum Zuhud Terhadap Syirik, Maksiat, dan Sesuatu yang Halal

Termasuk dalam zuhud adalah zuhud terhadap perkara syirik, maksiat, dan perkara yang halal. Namun, zuhud antara tiga hal ini tidaklah sama. Zuhud terhadap perkara syirik dan maksiat merupakan zuhud yang wajib dilakukan oleh setiap muslim.

Sedangkan zuhud terhadap perkara yang halal adalah sesuatu yang sunnah. Seorang muslim tidak berarti harus menempatkan diri dalam kesulitan atau berhenti berusaha karena ingin melakukan zuhud. Zuhud dan ikhtiar mendapat rezeki bukanlah dua hal yang bertentangan.

Share This

Share This

Share this post with your friends!