Dalam ilmu agama, terdapat batasan – batasan yang perlu dipelajari agar bisa terhindar dari dosa. Salah satu perkara yang wajib diketahui adalah perkara syirik. Secara umum, syirik memiliki arti keikutsertaan yang berseberangan dengan makna sendiri atau tunggal.

Karena itu, istilah syirik kerap digunakan untuk menjelaskan kondisi dimana seseorang menduakan Allah dengan sesuatu yang lain. Baik secara kepercayaan maupun keyakinan. Ulama membagi perkara syirik ini menjadi dua bagian. Yaitu syirik besar dan syirik kecil. Lalu, apa perbedaan antara keduanya?

Konsekuensi Syirik Besar dan Syirik Kecil

Syirik besar adalah segala sesuatu yang dilakukan dengan menyamai sesuatu selain Allah dengan Allah. Penyamaan ini berada dalam perkara yang menjadi kekhususan Allah. Seperti hal – hal yang berkaitan dengan tauhid rububiyyah, uluhiyyah, dan juga asma wa shifat. Saat seseorang melakukan syirik besar, maka ia dihukumi keluar dari Islam.

Sedangkan syirik kecil tidak membuat seseorang sampai dihukumi keluar dalam Islam. Perkara yang masuk ke dalam syirik besar tidak memiliki unsur menyamai Allah dalam hal aqidah. Namun, orang yang melakukannya tetap dianggap melakukan dosa besar. Salah satu contoh syirik kecil adalah bersumpah dengan nama selain Allah.

Perbedaan Syirik Besar dan Syirik Kecil

Secara garis besar, ada beberapa hal yang membuat syirik besar dan syirik kecil menjadi berbeda. Utamanya adalah syirik besar bisa menyebabkan seseorang keluar dari Islam, sedangkan syirik kecil tidak. Bersama dengan itu, maka datang pula konsekuensi lain yang menjadi pembeda antara syirik besar dan syirik kecil.

Saat seseorang melakukan syirik besar, maka dosanya tidak akan diampuni oleh Allah, kecuali ia melakukan taubat dengan sungguh – sungguh. Sedangkan untuk orang yang melakukan syirik kecil, para ulama masih berbeda pendapat mengenai apakah dosanya baru bisa diampuni melalui taubat atau tidak.

Pahala kebaikan yang pernah dilakukan oleh orang yang melakukan syirik besar akan hilang. Sedangkan syirik kecil hanya menghapus amal yang menyertainya saja. Meski begitu, kedua pelaku syirik besar dan syirik kecil sama – sama akan mendapatkan siksa dari Allah.

Saat seseorang melakukan syirik besar, maka ia terhitung keluar dari agama Islam. Karena hal ini juga maka orang yang melakukan syirik besar dihukumi sebagai non muslim. Termasuk bagaimana mereka akan kekal selamanya di neraka, menjadi halal darah dan hartanya, dan disikapi sebagai mana sikap kepada non muslim. Seperti tidak memakan hewan yang ia sembelih.

Sedangkan orang yang melakukan syirik kecil tidak akan berada di neraka selamanya. Tapi tetap saja tidak ada seorang pun yang ingin masuk neraka. Meskipun masih dianggap berislam, tapi orang yang melakukan syirik kecil tetap akan mendapatkan adzab dan hukuman yang pedih. Hal ini karena syirik kecil adalah dosa paling besar yang dilakukan manusia.

Berbuat dosa adalah sesuatu yang niscaya dilakukan oleh seseorang. Bagaimanapun latar belakang orang itu. Akan tetapi, kadang – kadang ada orang yang melakukan dosa karena tidak memahami bahwa hal itu salah. Termasuk dosa kecil yang mungkin kadang kala dilakukan tanpa sengaja. Syukurnya, Allah selalu membuka ruang bertaubat seluas – luasnya kepada setiap hamba – Nya.

Share This

Share This

Share this post with your friends!