Zuhud adalah sikap dimana seorang muslim lebih mengutamakan akhirat dibandingkan dengan dunia. Orang yang memiliki sikap zuhud tidak akan terpengaruh dengan harta, pujian, jabatan, atau hal-hal lain yang bersifat keduniaan. Sehingga, sama saja bagi orang tersebut apakah dia mendapatkan atau kehilangan hal-hal yang bersifat duniawi tersebut.

Pada prakteknya, bersikap zuhud bukanlah sesuatu yang mudah. Ada banyak ujian yang datang ketika seseorang ingin memiliki sikap zuhud. Meski begitu, bukan berarti sikap zuhud ini tidak mungkin dicapai. Ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan agar bisa mencapai sikap zuhud.

1. Memahami Bahwa Dunia Hanya Bayang – Bayang

Memiliki pemahaman bahwa dunia hanyalah bayang – bayang, kehidupan yang fana, permainan, dan lain sebagainya akan membuat seseorang lebih mudah bersikap zuhud. Dengan pemahaman ini, maka orang tersebut akan menyadari bahwa tidak seharusnya dunia menjadi prioritas.

Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam salah satu ayat al-Quran:

Ketahuilah, sesungguhnya kehidupan dunia hanyalah permainan, sesuatu yang melalaikan, prhiasan, ajang berbangga-banggaan di antara kamu dan ajang berbanyak-banyakan dalam harta dan anak. Laksana hujan yang tanam-tanamannya membuat kagum para petani, kemudian tanaman itu menjadi kering, dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat nanti ada azab yang keras dan ada ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.
(Al Hadid: 20)

2. Memahami Bahwa Ada Kehidupan Yang Lebih Besar dan Agung

Selain itu, seorang muslim juga semestinya menyadari bahwa kehidupan dunia bukanlah kehidupan yang sesungguhnya. Ada kehidupan lain yang lebih besar dan agung dari kehidupan dunia yang saat ini kita alami. Yaitu kehidupan akhirat.

Kehidupan akhirat adalah kehidupan yang abadi dan kekal. Sedangkan kehidupan dunia hanyalah bagian atau pengantar menuju kehidupan yang agung dan abadi tersebut. Karena itu, sudah seharusnya kita menjadikan kehidupan dunia sebagai sarana untuk mendapatkan kehidupan akhirat yang baik.

Rasulullah menggambarkan kehidupan dunia dibandingkan akhirat sebagai berikut:

Demi Allah, tidaklah dunia dibandingkan akhirat kecuali laksana seseorang di antara kamu mencelupkan jarinya ini (Perawi yang bernama Yahya bin Sa’id mengisyaratkan dengan jari telujuknya) ke dalam sungai. Maka lihatlah apa yang bisa dibawa oleh jarinya itu

Dengan kata lain, Rasulullah mengingatkan bahwa kehidupan dunia adalah sesuatu yang sangat kecil bahkan tidak ada artinya dibandingkan dengan kehidupan akhirat nanti.

3. Zuhud Tidak Menghalangi Rezeki yang Ditakdirkan

Zuhud merupakan sikap berlepas diri dari keterikatan duniawi. Orang yang bersikap zuhud tidak terpengaruh dengan banyak sedikitnya harta ataupun pujian. Namun, zuhud bukan berarti hidup dalam kemiskinan. Orang yang zuhud tidak berarti terhalang dari rezeki yang memang ditakdirkan untuknya.

Sebaliknya, orang yang bersikap zuhud memiliki pemahaman bahwa dia akan mendapatkan apa yang memang sudah menjadi takdirnya. Sedangkan, segala hal yang memang bukan takdirnya tidak akan dia dapatkan. Dengan pemahaman ini, maka orang yang bersikap zuhud terhadap dunia akan merasa lebih tenang. Dia tidak takut kehilangan sesuatu dan tidak mengalami euforia karena mendapatkan sesuatu. Sebab, dia meyakini bahwa apa yang menjadi miliknya tidak akan hilang darinya.

Itulah beberapa cara mencapai zuhud yang bisa dilakukan oleh setiap muslim. Dengan memiliki pemahaman yang benar tentang zuhud, akan lebih mudah bagi seorang muslim untuk mencapai sikap zuhud dan juga ketenangan hati.

Share This

Share This

Share this post with your friends!