Masih menggunakan aplikasi Zoom dengan fitur yang itu-itu saja? Sudah pernah explore kecanggihan Zoom untuk membuat komunikasi dan kegiatan online kamu lebih produktif? Banyak fitur yang dirancang untuk pengguna Zoom semakin betah dan meningkat user experience-nya, itulah yang menjadi misi awal sang founder (Eric Yuan) membangun Zoom yang secara tidak langsung adalah aplikasi kompetitor tempat dia bekerja sebelumnya: Webex by Cisco.

Mengakses aplikasi Zoom Meeting hanya untuk fitur video call, chat, dan share screen bagaikan menggunakan smartphone tapi hanya untuk telepon, sms, chat, dan berkirim email. Hasil dasar yang memang dan pasti bisa dilakukan, tapi jelas si aplikasi dirancang melengkapi dan bisa saling terintegrasi dengan aplikasi lain dalam rangka semakin membuat penggunanya, membuat kita semakin bergantung dan akhirnya menggunakannya dalam kegiatan sehari-hari kita. Supaya lebih tahu fitur canggih apa yang di luar standar, simak artikel lengkap ini.

Multiple Desktop Screen

Pasti pernah merasakan di momen harus membagikan layar kita ke audience lainnya, tapi permasalahannya, harus membagikan lebih dari 1 layar. Misal kamu sedang ingin menampilkan presentasimu dan sumber atau referensimu. Dengan multiple desktop screen, kamu bisa membagikan 2 layar secara simultan.

Caranya sama persis dengan langkah screen sharing biasanya, bedanya adalah kamu perlu 1 langkah tambahan: menekan tombol “Shift” kemudian klik window ke-2, baru kemudian klik tombol “Share”. Mungkin kamu bertanya “kenapa tidak share desktop saja, kan langsung muncul 1 monitor utuh, bisa lebih dari 2 window bahkan”. Betul sekali, tapi ada kalanya kita hanya ingin secara spesifik membagikan 2 window saja, karena juga tidak semua tampilan desktop kita rapi dan layak dibagikan, terlebih jika ada hal privacy yang dihindari untuk screen share seperti chat window atau email yang sifatnya personal.

Immersive View

Ingin merasakan pengalaman berbeda dan benar-benar seperti pertemuan di offline? Kamu layak mecoba fitur immersive view. Fitur ini memungkinkan kita (sebagai role admin) mengatur tampilan semua participant. Jika biasanya tampilannya adalah berupa gallery view yang menampilkan kolase tampilan kamera semua participant, sekarang kamu bisa mengaturnya, bahkan bisa membuat custom sendiri tampilanmu yang tidak sama dengan orang lain.

Klik button “View” di pojok kanan dan pilih “Immersive”, langsung akan muncul window untuk kita bisa memilih layout immersive yang sudah default ada di aplikasi zoom. Jika ingin lebih kreatif, kamu juga bisa membuat versimu sendiri, misalkan suasana ruang kelas sekarang. Dan jika kamu sebagai admin, kamu bisa mengatur penempatannya, misal guru ada di depan tengah, sisanya adalah murid-murid atau peserta meeting.

Breakout Room

Fitur ini sudah cukup lama ada di aplikasi zoom, tapi termasuk underrated feature karena tidak semua orang tahu dan membutuhkannya, padahal jika dioptimalkan, fitur ini bisa memberikan experience yang bagus yang tidak bisa didapatkan ketika di pertemuan secara offline. Bayangkan ketika semua participant sudah join meeting, kita bisa melihat semua peserta, di situ kita sedang berada di ruang tengah. Dengan breakout room, kita bisa membuat beberapa kamar dan memasukkan participant ke kamar tertentu untuk diskusi yang lebih intensif.

Fitur ini bisa dijalankan oleh admin, umumnya digunakan ketika ada diskusi kelompok yang harus dikondisikan meeting room-nya untuk kelompok, kemudian barulah di akhir setiap kelompok memaparkan idenya. Dengan breakout room, kita bisa membuat room sebanyak kelompok, kita bisa memberikan durasinya, dan di dalam breakout room, kita bisa menggunakan 100 persen fitur seperti di main session atau di ruang tengah.

Cloud Recording

Fitur yang umum tapi tidak semua aplikasi online meeting. Kabar baik untuk kamu yang berlangganan alias menggunkan Zoom yang berbayar, aplikasi ini memberikan 2 opsi untuk kamu merekam meeting: local (offline, disimpan di device admin) dan cloud (online, disimpan di cloud storage zoom).

Yang menarik dengan cloud recording dari Zoom ini adalah ini bukan sekedar merekam jadi 1 file layaknya kita upload file video di Google Drive. Lebih dari itu, ketika bisa melihat berbagai mode rekaman: tampilan gallery view saja, tampilan shared screen saja, atau bahkan bisa juga kita mendengarkan suaranyanya saja supaya file size-nya lebih kecil, semua variasi selama meeting bisa kita replay dengan berbagai format sesuai kebutuhan kita.

Zoom Meeting sadar bahwa walaupun pandemi Covid sudah mereda, online meeting menjadi lifestyle penggunanya. Jadi semakin banyak fitur-fitur produktif yang disematkan untuk semakin memanjakan penggunanya. Selain 3 highlight fitur di atas, ada banyak lagi fitur yang menarik untuk diulik, seperti sticker, filter, kualitas audio & video yang lebih baik, contionous group chat, dan masih banyak lagi. Ini juga menjadi komitmen sang pendiri CEO (Eric Yuan) yang selalu menghadirkan fitur baru di setiap rilisan tiap pekannya, bukan cuma sekedar “bug fixed” atau “security improvement” yang dirasa kurang informatif dan menarik untuk penggunanya melakukan update.

Share This

Share This

Share this post with your friends!