Pernah melihat infografis? Pernah pastinya. Jika ditanya “lebih menikmati membaca data dalam bentuk tabel atau infografis?”. Dipastikan sebagian besar dari kamu lebih memilih infografis sebagai format yang lebih enak dilihat, walaupun baik infografis atau tabel memuat isi data yang sama. Ternyata format visualisasi data sangat mempengarhui bagaimana kita mengakses informasi di luar sana.

Banyak orang merasa bingung saat dihadapkan dengan angka dan statistik yang banyak dan diminta untuk mempelajari kemudian menyimpulkannya. Tetapi, bayangkan jika data tersebut tampilannya menarik yang seolah-olah datanya berbicara dan bercerita. Inilah kekuatan dari visualisasi data storytelling. Di dunia yang serba cepat ini, khususnya bagi generasi milenial yang tumbuh bersama teknologi, visualisasi data adalah jembatan antara data yang kompleks dan pemahaman yang mudah.

Mengatasi Kebingungan dengan Visualisasi Data

Di era digital, data adalah raja. Itulah kenapa banyak e-commerce yang rela menukar voucher belanja dengan data registrasi kita sebagai member baru. Namun, data mentah atau raw data sering kali membingungkan dan sulit untuk dipahami. Visualisasi data storytelling membantu mengatasi masalah ini dengan mengubah data menjadi gambar yang menarik dan mudah dipahami. Ini bukan hanya tentang membuat grafik yang menarik, tetapi juga tentang bagaimana kita bisa mengomunikasikan pesan yang kuat melalui data.

Generasi milenial sebagai pengguna paling besar internet terkenal dengan ketidakmampuannya bertahan lama dengan hal-hal yang membosankan. Mereka menginginkan sesuatu yang cepat, menarik, dan mudah dicerna. Di sinilah visualisasi data berperan. Dengan menggunakan alat seperti bar chart, line chart, radar chart, pie chart, scatter plot, donut chart, histogram, heatmap, bubble chart, dan lain-lain, data yang kompleks bisa dijadikan lebih menarik dan mudah dipahami. Mari kita bahas satu per satu.

Bar Chart: Sederhana tapi Efektif

Bar chart adalah salah satu jenis grafik yang paling sederhana dan sering digunakan. Grafik ini menggunakan batang-batang vertikal atau horizontal untuk mewakili data. Setiap batang menunjukkan nilai yang berbeda, membuat perbandingan antar data menjadi lebih mudah. Misalnya, jika kamu ingin membandingkan pencapaian nilai ujian, atau dalam dunia usaha untuk perbandingan jumlah penjualan, bar chart dapat menunjukkan dengan jelas pelajaran apa yang paling dominan dan area mana yang memiliki penjualan tertinggi dan terendah.

Bar chart sangat berguna untuk menunjukkan perbandingan antar kelompok data. Mereka mudah dibuat dan dipahami, bahkan oleh mereka yang tidak terbiasa dengan analisis data. Selain itu, bar chart bisa digunakan untuk berbagai jenis data, mulai dari data ujian di sekolah, penjualan, jumlah pengguna, hingga performa tim.

Line Chart: Menggambarkan Tren

Line chart adalah medium yang paling pas untuk menunjukkan perubahan data dari waktu ke waktu. Garis-garis dalam grafik ini menunjukkan tren, naik turunnya data selama periode tertentu. Misalnya, jika kamu ingin menunjukkan bagaimana progress diet atau jarak bersepada dan lari dari bulan ke bulan, line chart adalah pilihan yang tepat.

Line chart sangat efektif dalam menggambarkan tren dan pola. Line chart membantu kita melihat apakah data mengalami kenaikan, penurunan, atau stabil. Hal ini sangat penting untuk membuat keputusan yang tepat. Misalnya, dengan melihat tren penjualan atau performa olah raga, kita bisa menentukan kapan waktu yang tepat untuk melakukan promosi dan jadwal latihan yang tepat.

Pie Chart: Menunjukkan Proporsi

Proporsi adalah keyword-nya. Pie chart adalah medium visualisasi data yang menggambarkan bagian-bagian dari keseluruhan. Setiap bagian dari pie chart mewakili proporsi dari data secara keseluruhan. Misalnya, jika kamu ingin menunjukkan jenis makanan apa yang kamu konsumsi sehari-hari, pie chart dapat memberikan gambaran yang jelas tentang makanan apa yang paling dominan.

Pie chart sangat populer karena memberikan gambaran yang cepat dan mudah dimengerti tentang proporsi data. Pie chart sangat efektif ketika kamu ingin menunjukkan bagaimana suatu bagian data berkontribusi terhadap keseluruhan. Namun, penting untuk tidak menggunakan terlalu banyak bagian dalam satu pie chart, karena hal ini bisa membuatnya sulit untuk dibaca.

Scatter Plot: Memvisualisasikan Hubungan

Scatter plot adalah grafik yang menunjukkan hubungan antara dua variabel. Setiap titik pada scatter plot mewakili satu data point. Dalam sebuah bisnis misalnya, jika kamu ingin melihat hubungan antara pengeluaran iklan dan penjualan produk, scatter plot bisa menunjukkan apakah ada korelasi antara keduanya.

Scatter plot sangat berguna untuk melihat apakah ada hubungan atau pola antara dua variabel. Data visual ini membantu kita memahami apakah perubahan dalam satu variabel mempengaruhi variabel lainnya. Misalnya, apakah peningkatan pengeluaran iklan berbanding lurus dengan peningkatan penjualan? Dengan scatter plot, kita bisa mendapatkan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan ini. Visualisasi data model ini paling umum digunakan dalam bisnis.

Heatmap: Menggambarkan Intensitas

Mungkin ini yang paling asing untuk kamu yang terbiasa menggunakan data visualisasi. Heatmap adalah alat visualisasi data yang menggunakan warna untuk menunjukkan intensitas data. Semakin gelap atau terang warnanya, semakin tinggi atau rendah nilai data tersebut. Misalnya, heatmap dapat digunakan untuk menunjukkan seberapa sering suatu halaman web dikunjungi, dengan warna yang lebih gelap menunjukkan frekuensi yang lebih tinggi.

Heatmap sangat berguna untuk menunjukkan pola atau tren dalam data yang kompleks. Mereka membantu kita dengan cepat mengidentifikasi area yang perlu perhatian lebih atau yang menunjukkan performa tinggi. Misalnya, heatmap bisa menunjukkan bagian mana dari halaman web yang paling sering diklik, membantu kita memahami perilaku pengguna dan meningkatkan pengalaman mereka.

Menarik bukan? Ternyata visualisasi data bukan cuma bar chart dan pie chart yang paling overuse. Dan sekarang kita juga jadi paham model visualisasi data yang mana yang paling cocok dengan kasus kita. Beda model, beda fungsi, beda makna, jangan sampai salah pilih dan justru menimbulkan misinterpretasi. Dan yang paling penting adalah jangan biarkan data yang berharga menjadi hanya sekumpulan angka yang membingungkan. Mulailah menggunakan visualisasi data untuk menceritakan kisah yang kuat dan menarik dengan menggunakan visualisasi data yang tepat yang bisa berbicara dan bercerita. Selamat mencoba!

Share This

Share This

Share this post with your friends!