Skill atau keahlian sudah menjadi hal yang secara sadar atau tak sadar selalu dan terus berkembang dalam diri seseorang apapun latar belakangnya. SKill didapatkan dari kita memahami sebuah teori, empraktekkan sebuah eksperimen, atau bahkan dengan hanya melihat dan mendengarkan sharing dari orang lain yang menurut nalar kita itu bermanfaat.
Skill Generalis
Generalis sesuai diksinya “general” yaitu umum, jika dikaitkan dengan skill, skill yang umumnya sebagai insan kita sudah memahaminya. Jika dianalogikan di dunia pendidikan, tingkat PAUD sampai tingkat SMP bisa dibilang kita belajar hal-hal yang umum. Sedangkan tingkat SMA apalagi perkuliahan, kita semakin diarahkan ke spesialis. Jika di SMA umumnya ada penjurusan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), ketika di perguruan tinggi, kita semakin dispesifikkan misal di ilmu ekonomi, bahasa inggis, komputer, dan seterusnya.
Skill generalis dapat diterapkan di berbagai bidang atau pekerjaan seperti keterampilan dalam komunikasi, kepemimpinan, atau pengaturan waktu. Skill generalis cenderung lebih fleksibel dan dapat membantu seseorang untuk beradaptasi dengan berbagai tugas atau situasi. Meskipun skill generalis seringkali diperlukan di berbagai jenis pekerjaan, mereka tidak selalu memiliki nilai yang tinggi seperti skill spesialis, terutama jika banyak orang yang juga memiliki skill tersebut.
Berikut contoh skill generalis yang dapat diterapkan di berbagai bidang atau pekerjaan:
- Komunikasi: kemampuan untuk berkomunikasi dengan baik, baik secara lisan maupun tertulis, dengan orang dari berbagai latar belakang dan tingkat hierarki.
- Kepemimpinan: kemampuan untuk memimpin, menginspirasi, dan memotivasi orang lain untuk mencapai tujuan bersama.
- Pengaturan waktu: kemampuan untuk mengatur dan mengelola waktu dengan efektif, termasuk kemampuan untuk mengenali prioritas dan menyelesaikan tugas tepat waktu.
- Keterampilan interpersonal: kemampuan untuk membangun hubungan baik dengan orang lain, bekerja dalam tim, dan menyelesaikan konflik.
- Keterampilan pemecahan masalah: kemampuan untuk mengidentifikasi masalah, menganalisis situasi, dan mencari solusi yang kreatif dan efektif.
- Kemampuan adaptasi: kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan, termasuk perubahan teknologi, lingkungan kerja, atau kebijakan organisasi.
- Keterampilan manajemen proyek: kemampuan untuk mengelola proyek dari awal hingga akhir, termasuk kemampuan untuk mengatur sumber daya dan mengelola anggaran.
- Kreativitas: kemampuan untuk berpikir kreatif dan menghasilkan ide-ide baru yang inovatif.
- Keterampilan analitis: kemampuan untuk menganalisis data dan informasi secara kritis, termasuk kemampuan untuk membuat keputusan berdasarkan data.
- Kemampuan belajar mandiri: kemampuan untuk terus belajar dan meningkatkan diri, termasuk kemampuan untuk mencari informasi baru dan memperbarui keterampilan yang sudah dimiliki.
Skill Spesialias
Bukan sebagai skill yang lebih diprioritaskan, tapi skill spesialis memang wajib dimilki oleh semua insan karena inilah yang senantiasa menjadi “senjata” untuk berkarya. Skill spesialias termasuk dalam keterampilan yang spesifik dan fokus pada satu bidang tertentu. Jika “Ilmu Ekonomi” adalah skill yang generalis, ketika berbicara skill spesialis kamu bisa mempunyai skill “Ekonomi Makro” atau “Ekonomi Syariah”. Sudah terbayang bukan? Dengan mempunyai spesialisasi, secara tidak langsung ini juga memberikan positioning yang bagus untuk kita. Ketika sebuah perusahaan ingin membahas atau berkonsultasi tentang pengembangan peradaban dan bisnis umat muslim, jelas orang yang mempunyai spesialisasi Ekononi Syariah” akan lebih diunggulkan dibanding “Ilmu Ekonomi” yang umum dan konvensional.
Skill spesialis cenderung memerlukan pelatihan yang lebih intensif dan seringkali membutuhkan sertifikasi atau lisensi untuk diakui secara resmi. Orang-orang yang memiliki skill spesialis seringkali memiliki keahlian yang sangat dicari dan dapat menghasilkan penghasilan yang tinggi.
Berikut contoh skill spesialis yang fokus pada bidang tertentu:
- Programming: kemampuan untuk mengembangkan perangkat lunak dan aplikasi menggunakan bahasa pemrograman tertentu seperti Python, Java, atau C++.
- Keuangan: kemampuan untuk melakukan analisis keuangan, mengelola anggaran, dan memahami peraturan perpajakan dan akuntansi.
- Kesehatan: keterampilan medis tertentu seperti diagnosis, pengobatan, dan perawatan pasien dalam bidang kesehatan.
- Desain Grafis: kemampuan untuk merancang elemen visual seperti logo, poster, dan situs web menggunakan perangkat lunak desain grafis seperti Adobe Photoshop atau Illustrator.
- Digital Marketing: kemampuan untuk merencanakan, melaksanakan, dan menganalisis strategi pemasaran digital, termasuk penggunaan media sosial, SEO, dan kampanye iklan online.
- Teknik Sipil: kemampuan untuk merancang, membangun, dan memelihara infrastruktur seperti jembatan, jalan, dan gedung.
- Internet Security: kemampuan untuk mengamankan sistem dan jaringan komputer dari ancaman keamanan siber, termasuk analisis risiko, pengujian penetrasi, dan manajemen keamanan.
- Data Analytic: kemampuan untuk mengumpulkan, menganalisis, dan memahami data menggunakan perangkat lunak analisis data seperti Python, R, atau SQL.
- Hukum: pengetahuan dan pemahaman tentang hukum dan peraturan dalam bidang tertentu seperti hukum bisnis, hukum pidana, atau hukum perdata.
- Jurnalistik: kemampuan untuk melakukan penelitian, wawancara, dan penyuntingan untuk membuat konten jurnalistik seperti artikel, laporan, dan berita.
Dalam memilih antara skill spesialis dan skill generalis, tergantung pada karir yang ingin kamu ingingkan. Kembali lagi, memiliki keduanya akan membuatmu menjadi insan yang lebih mempunyai daya tarik dan kebermanfaat lebih. Skill spesialis cocok bagi orang yang ingin fokus pada karir tertentu dan mengembangkan keahlian yang sangat dicari. Sementara itu, skill generalis cocok bagi orang yang ingin memiliki fleksibilitas dalam karir mereka dan dapat mengadaptasi keahlian mereka untuk berbagai jenis pekerjaan.