Mungkin masih ingat, statemen dari Menkominfo 8 pada 2014 silam yang mempertanyakan “Kalau internetnya cepat mau dipakai buat apa?”. Untuk pengguna internet, jika ditanya pada tahun itu dan tahun ini, kemungkinan jawabannya akan sama, bahkan lebih kuat lagi karena kebutuhan akan internet juga semakin tinggi.

Dari infografis di atas bisa kita lihat, data dari wearesocial.com per Februari 2022, 73,7% warga Indonesia sudah terpapar internet. Lebih mencengangkan lagi sepertiga hidupnya dalam sehari dihabiskan untuk mengakses internet. Walaupun ini diperkuat dengan pandemi yang memasukin negara ini pada 2 tahun silam, tapi cepat atau lambat negara Indonesia membutuhkan kapasitas dan kualitas internet yang semakin canggih. Terbukti pada 2014, pengguna internet di Indonesia masih di angka 71 juta, naik hampir 3 kali lipat dibanding sekarang. Jadi sudah terjawab ya internet cepa untuk apa?

Data Processing

Trend cloud technology membuat semakin berkembang pula web-app alias aplikasi berbasis web yang diakses via browser. Artinya untuk bisa dengan lancar menggunakan aplikasi berbasis web, wajib hukumnya ada koneksi internet. Untuk pekerjaan office seperti mengetik, menghitung formula, membuat slide presentasi tentu sudah jadi checklist wajib. Tapi tidak sedikit juga aplikasi dengan proses tinggi seperti aplikasi grafis, animasi, atau video editing. Wajib internet kencang.

Gaming

Untuk 1 hal ini, geng milenial terutama, tentu paling menghindari bermain ketika koneksi internet kurang stabil. Ketika internet lambat, maka pergerakan saat bermain game juga akan patah-patah, ketika patah-patah pasti secara experience menjadi kurang bagus. Walaupun banyak aplikasi yang tidak membutuhkan koneksi internet, tapi jenis game yang digandrungi sekarang mayoritas online, karena ketika bermain game, pengguna tidak hanya memainkannya, tapi juga berinteraksi degan pengguna lainnya.

Cloud Storage

Semua data yang kita simpan secara online sebenarnya tersimpan di cloud. Termasuk ketika kita men-download sebuah dokumen atau file di sebuah website. Data yang di website itu berada di cloud dan kita perlu internet dengan kecepatan tertentu untuk bisa dengna cepat mengunduhnya. Mungkin untuk dokumen sederhana akan sangat cepat, tapi hari ini, bertukar data multimedia berkapasitas besar sudah menjadi kebutuhan. Percuma ketika kita membutuhkan data di internet yang ingin segera diakses tapi kita perlu waktu berjam-jam untuk men-download-nya.

Live Streaming

Live streaming ini mencakup banyak hal, tidak hanya identik dengan gaming, tapi juga ketika kita melakukan meeting online atau ketika kita melakukan webinar alias seminar online. Sama halnya mengakses layanan digital atau tv digital, dengan internet yang lambat dan tidak stabil jelas menggangu kelancaran informasi yang terkirim dari pusat ke setiap pengguna yang mengakses, kedua sisi membutuhkan kecepatan internet yang sama-sama kencang.

Aplikasi On Demand

Siapa yang tidak familiar dengan aplikasi on demand untuk pesan kendaraan, pesan makanan, sampai pesan barang yang ada di online shop, semuanya on demand. Saking tergantungnya dengan aplikasi ini, hal yang dulunya lumrah menunggu pesanan online shop sampai 3 hari, sekarang itu menjadi tidak lazim lagi karena sudah ada layanan same day yang memastikan kita pesan hari ini dan barang sampai di rumah kita juga hari ini. Tanpa internet yang kecang, tidak akan terwujud transaksi yang masif.

Silakan cek internet kamu via speedtest.net untuk mengetahui seberapa cepat internetmu. Berdasarkan data wearesocial.com, kecepatan internet rata-rata warga Indonesia per Februari 2022 adlah 15,82 Mbps, naik sekitar 3,4 Mbps dibanding dengan tahun lalu. Jika di rumah, sekolah, lingkungan sekitarmu kecepatan internetnya bisa lebih dari 15,82 Mbps, maka bisa dibilang kecepatan internemu di atas rata-rata. Siap! Internet wajib kencang!

Share This

Share This

Share this post with your friends!