Secara harfiah, jin bermakna sesuatu yang tersembunyi. Secara tidak langsung itu menunjukkan bahwa jin adalah makhluk halus, dan manusia tidak dapat melihat sosok jin kecuali orang yang memiliki kemuliaan dan keistimewaan (karomah).

Dalam Al-Qur’an, jinn berarti tersembunyi dan tertutup. Jin diciptakan lebih awal dari manusia, seperti yang terdapat dalam QS. Al-Hijr ayat 27:

وَالْجَاۤنَّ خَلَقْنٰهُ مِنْ قَبْلُ مِنْ نَّارِ السَّمُوْمِ

Dan Kami telah menciptakan jin sebelum (Adam) dari api yang sangat panas.

Sama seperti makhluk lainnya, Allah menciptakan jin untuk beribadah kepada Allah SWT, seperti yang Allah tuliskan dalam QS. Al-Zariyat ayat 56:

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْاِنْسَ اِلَّا لِيَعْبُدُوْنِ

Tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada-Ku.

Pada QS. Al-Ahqaf ayat 26 dijelaskan juga bahwa jin sebetulnya beriman atau percaya kepada Al-Qur’an:

وَاِذْ صَرَفْنَآ اِلَيْكَ نَفَرًا مِّنَ الْجِنِّ يَسْتَمِعُوْنَ الْقُرْاٰنَۚ فَلَمَّا حَضَرُوْهُ قَالُوْٓا اَنْصِتُوْاۚ فَلَمَّا قُضِيَ وَلَّوْا اِلٰى قَوْمِهِمْ مُّنْذِرِيْنَ

(Ingatlah) ketika Kami hadapkan kepadamu (Nabi Muhammad) sekelompok jin yang mendengarkan (bacaan) Al-Qur’an. Ketika menghadirinya, mereka berkata, “Diamlah!” Ketika (bacaannya) selesai, mereka kembali kepada kaumnya sebagai pemberi peringatan.

Setidaknya dalam Al-Qur’an ada lima kata yang sering digunakan untuk menunjuk makhluk halus dari jenis jin yaitu: جن (jin), جان (jann), جنت (jinnah), ابليس (iblis), شيطان (syaitan). Sebagai makhluk gaib, jin memiliki beberapa kemampuan yang tak dimiliki manusia seperti; dapat mengubah wujudnya menjadi bentuk lain dan memindahkan sesuatu dalam waktu cepat. Namun di luar itu, jin juga memiliki tanggung jawab (mukallaf) seperti manusia yaitu untuk bertaqwa. Dalam QS Al-Jiin ayat 1-2 Allah berfirman:

قُلْ اُوْحِيَ اِلَيَّ اَنَّهُ اسْتَمَعَ نَفَرٌ مِّنَ الْجِنِّ فَقَالُوْٓا اِنَّا سَمِعْنَا قُرْاٰنًا عَجَبًاۙ.  يَّهْدِيْٓ اِلَى الرُّشْدِ فَاٰمَنَّا بِهٖۗ وَلَنْ نُّشْرِكَ بِرَبِّنَآ اَحَدًاۖ

Katakanlah (Nabi Muhammad), “Telah diwahyukan kepadaku bahwa sekumpulan jin telah mendengarkan (Al-Qur’an yang kubaca).” Lalu, mereka berkata, “Kami telah mendengarkan bacaan yang menakjubkan, yang memberi petunjuk kepada kebenaran, sehingga kami pun beriman padanya dan tidak akan mempersekutukan sesuatu pun dengan Tuhan kami.
(Al-Jinn [72]:1-2)

Sifat-sifat jin harus dipelajari oleh manusia supaya tidak terkecoh dengan godaannya, tetapi juga tetap percaya akan keberadaannya. Ditambah lagi, jin merupakan salah satu makhluk Allah yang juga memiliki karakteristik mirip dengan manusia.

Share This

Share This

Share this post with your friends!