Sudah kita ketahui bahwa semua yang ada di internet banyak yang di-crawl atau dirayapi oleh search engine untuk memberikan rekomendais ketika orang mencari keyword tertentu di internet. Pada prakteknya, tidak cuma serach engine seperti Google yang meng-crawl konten kita, tapi banyak juga website aggregator.

Kembali ke Google, merekapun juga menyimpan informasi dari website kita. Itulah kenapa terkadang ketika kita menghapus konten di website kita atau bahkan sampai menghapus website kita, tapi ketika dicari di internet tetap ada. Atau hal lain seperti kita sudah mengganti atau update konten dari website kita, tapi informasi di Google masih belum berubah. Sampai dengan menjurus ke pertanyaan “apakah bisa kita menghapus data kita yang ada di pencarian Google?”.

Konten berupa artikel atau konten sejenis mungkin menjadi prioritas kedua. Tapi yang lebih utama adalah informasi personal seperti nama lengkap, alamat, kontak email dan telepon, dan lainnya. Mungkin terlihat sepele karena toh kita sendiri juga yang meng-input informasi itu ke internet. Tapi ketika di titik kita ingin menghapus, harusnya internet (dalam hal ini Google) harusnya juga bisa mengakomodir layanan itu.

Gara-gara hal yang sepele, banyak keisengan atau tindakan kriminal via media online harus ditanggung oleh korban. Misalnya kita mengetahui nama, alamat dna kontak seseorang, di era ini, kita bisa dengan mudah via marketplace atau online shop melakukan order fiktif dengan metode COD (Cash on Delivery) dengan tujuan data personal seseorang. Ketika kurir mendatangi alamat tersebut, seseorang itu akan terkaget karena bukan dia yang melakukan order tersebut. Di titik itu, tidak hanya korban order iseng, tapi juga kurir dan penjual bukan? Jangan sampai hal seperti itu terjadi di kamu.

Kembali ke data personal di Google, kabar baiknya, pada 27 April 2022 lalu, Michelle Chang sebagai Google’s global policy lead for search pernah memberikan statement:

The availability of personal contact information online can be jarring — and it can be used in harmful ways, including for unwanted direct contact or even physical harm,

yang bisa diartikan informasi pribadi kita di internet dapat disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

Kabar baiknya, di momen yang sama, Michelle Chang memberitahukan bahwa ada pembaruan aturan dari Google yang akanm embantu penggunannya untuk memberikan kontrol lebih terhadap data mereka. Pengguna bisa melakukan permohonan penghapusan informasi pengenalan pribadi yang muncul di Google. Mungkin ada dari kita yang tersangkut di sebut konten di Google hanya karena nama sama atau kita tertangkap kamera tapi sebenarnya tidak terlibat di momen tersebut.

Berikut konten-konten yang Google bisa hapus terkait hasil pencarian yang ada informasi personal kita:

  1. Informasi kontak: email, telepon, alamat
  2. Konten yang berpotensi pencurian: kartu kredit, rekening bank
  3. Data yang berpotensi untuk di-hack: ID, password
  4. Rekam medik atau catatan medis dan informasi rahasia lainnya
  5. Foto atau gambar yang tidak relevant dan tidak terkait dengan nama kita

Prosedur penghapusan bisa kamu simak detilnya di Google Support Site.

Share This

Share This

Share this post with your friends!